Cinta itu memang indah. Memberikan hidup bagi yang sudah membutuhkan nyawa. Memberikan oksigen bagi yang sesak dalam kesunyian. Memberikan warna pada kanvas kehidupan yang tanpa warna. Memberikan cahaya bagi gelapnya jalan keterpurukan.
Namun bukan cinta namanya kalau tak memberikan kepahitan. Kesedihan. Sakit hati. Cinta dapat juga diibaratkan bagaikan silet yang menyayat-nyayat hati. Cinta juga karbondioksida saat situasinya telah diujung tanduk.
Cinta adalah segalanya. Semuanya. Segalanya yang ada di dunia. Karena cinta ada kehidupan. Namun karena cinta juga ada kematian. Cinta juga penting. Tanpa cinta tidak ada kebahagiaan. Cinta juga racun, yang dapat merusak akal sehat setiap insan.
Namun sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah adil jika karena cinta buta seseorang dapat memutuskan tali persahabatan bersama sahabatnya? Hanya karena seorang cowok, layakkah seorang cewek yang memiliki sahabat memutuskan tali persahabatan mereka karena cowok itu menyuruhnya menjauh dari sahabatnya? Cintakah itu namanya jika harus menekan perasaan pasangannya, dan menyuruh memilih antara pacarnya dan sahabatnya? Cintakah itu namanya jika hanya dengan masalah kecil dibesar-besarkan? Cintakah itu namanya jika saat masih bersama cowok itu kau harus terluka? Itu bukan cinta, hanya obsesi atas penantian sosok cowok yang kau idamkan. Itu bukan cinta yang telah membuatmu gelap mata sehingga mengabaikan segala larangan untuk kalian menyatu. Itu bukan cinta yang telah membuatmu memutuskan tali persahabatan mu dengan sahabatmu! Itu hanya KETOLOLAN!