Saat malam menjelang, bumi dibagian barat sudah akan bergegas untuk menyambut sang mentari menyelimuti mereka. Saat pagi menjelang, bumi dibagian barat sudah akan bersiap untuk merebahkan badan dan mengucapkan selamat malam pada sang rembulan.
Semuanya silih berganti. Timur dan barat. Utara dan selatan. Pagi dan malam. Semuanya yang ada didunia ini memiliki perbedaan. Namun bisakah kita memisahkan perbedaan itu?
Layaknya lebah dan bunga. Seperti gula dan semut. Bagaikan amplop dan perangko. Semuanya saling melengkapi dan membutuhkan meskipun berbeda.
Namun mengapakah perbedaan yang ada di diri manusia yang harus membatasi mereka yang ingin bersatu? Perbedaan harta. Perbedaan Kasta. Perbedaan derajat. Perbedaan agama. Perbedaan pendapat. Perbedaan fisik. Perbedaan latar belakang. Kenapa itu harus menjadi penghalang bagi sang cinta untuk bersatu?
Apakah dengan perbedaan itu cinta akan mati? Cinta yang tulus takkan mati hanya dengan perbedaan. Cinta tulus itu akan menerima segala perbedaan sebagai warna-warni yang terlukis indah di kanvas hati kedua sejoli. Tanpa perbedaan segala sesuatunya akan hambar. Bagaikan makanan tanpa garam.
Jadikan perbedaan itu bukan sebagai penghalang untuk mendapatkan sesuatu baik itu cinta, cita-cita, atau apa pun itu. Tapi jadikanlah perbedaan itu sebagai seperti insulin yang semakin mendorong untuk kita semakin dekat dengan apa yang kita mau selagi itu positif. Karena perbedaan itu adalah warna :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar