Aku GAGAL!
Aku tau gak sepatutnya aku drop kayak gini, karena "Masih banyak jalan menuju Roma" pepatah itu terngiang di kepalaku, tapi bagimana kalo "Roma" nya yang gak ingin di kunjungi oleh ku? Ha.... Ribet!
Persaanku saat aku membuka web SBMPTN, tanpa ada embel-embel loading, langsung muncul "Maaf ..... *blablabla*" Perasaan dingin yang pernah aku rasain saat aku kehilangan bapakku muncul lagi menerpaku.
Saat dulu aku menanyakan kondisi bapakku ke mamakku lewat telepon, "Mak, bapak kapan bisa pulang dari rumah sakit?", lalu mamakku menjawab " Besok nang, bapak uda sehat.". Namun 5 menit kemudian mamakku nelpon untuk mengabarkan meninggalnya bapakku. Rasa dingin saat itu yang menyeruak, rasa dingin yang teramat dalam sampai menusuk tulang. Rasanya Otak dan hati ku tuh uda mati, tapi hanya badanku hidup tanpa nyawa. Aku seperti di permainkan nasib. Hembusan angin menyejukan hati itu, berubah menjadi badai yang membekukan sekujur tubuh, hati, dan otak ku. Sama! Perasaan ku itu sama seperti sekarang. Namun lebih dalam. Gejala dingin, hati dan otak yang mati, di tambah perasaan yang merasa terang itu gelap dan gelap itu terang, itu adalah gejala-gejala depresi kan? Depresi awal dari Sakit Jiwa. Iya aku tau, aku pernah di vonis kayak gitu kok saat bapakku meninggal.
Saat dulu aku menanyakan kondisi bapakku ke mamakku lewat telepon, "Mak, bapak kapan bisa pulang dari rumah sakit?", lalu mamakku menjawab " Besok nang, bapak uda sehat.". Namun 5 menit kemudian mamakku nelpon untuk mengabarkan meninggalnya bapakku. Rasa dingin saat itu yang menyeruak, rasa dingin yang teramat dalam sampai menusuk tulang. Rasanya Otak dan hati ku tuh uda mati, tapi hanya badanku hidup tanpa nyawa. Aku seperti di permainkan nasib. Hembusan angin menyejukan hati itu, berubah menjadi badai yang membekukan sekujur tubuh, hati, dan otak ku. Sama! Perasaan ku itu sama seperti sekarang. Namun lebih dalam. Gejala dingin, hati dan otak yang mati, di tambah perasaan yang merasa terang itu gelap dan gelap itu terang, itu adalah gejala-gejala depresi kan? Depresi awal dari Sakit Jiwa. Iya aku tau, aku pernah di vonis kayak gitu kok saat bapakku meninggal.
Rasa sakit yang hampir membuat nafas ku berhenti kayak tadi tuh, rasanya luar biasa hebat untuk membunuh Superman sekali pun, tapi kenapa aku tetap hidup yah?
Seharusnya malam ini jadi malam paling bahagia di hidupku, di sepanjang hidupku. Aku hidup hanya untuk mewujudkan Harapan Terbesar ku itu, tapi malam ini adalah waktu dimana aku harus mengubur impianku. Seharusnya malam ini malam paling berharga, karena aku bisa mengukir senyum terindah di wajah alm. bapak, mamakku, dan abangku, tapi ternyata aku lah yang paling kencang menangis!
Apa aku bisa numbuhin lagi kepercayaan ku? Itu aja pertanyaanku sekarang, karena hidup tanpa kepercayaan itu sama dengan Mati! Kepercayaanku uda hancur berkeping-keping, aku sanggup ngumpulin serpihannya, dan menyusunnya dan mengelem nya agar menjadi utuh lagi? Aku ragu.
Tapi selalu ada yang pertamakan? Kepercayaanku hancur bukan ini yang pertama kalinya. Pertama kali kepercayaanku hancur saat bapak ku meninggal, tapi aku berusaha bangkit dan mau percaya lagi bahwa aku bisa lulus SBM, tapi disaat itu juga kepercayaanku hancur untuk kedua kalinya.
Ah tapi, Kalo aku terpuruk begini terus, mamakku mau makan apa di hari Tua nya? Cuma aku harapan satu-satu nya, harapan terbesarnya. Aku gak mungkin membiarkan harapan terbesar mamakku hancur hanya karena harapan terbesar ku hancur sekarang. Ok! Fix. I'll try. I must try! If I give up now, I cant be a successpeople! If I dont try now, I cant be a doctor. I must try again. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar