Berusaha kembali tapi tak mampu menemukan jalannya. Itulah yang kurasakan pada saat ini. Seandainya waktu dapat diputar, aku akan menghentikannya pada titik dimana aku masih bisa bersama dirimu yang nyata bukan fiktif belaka.
Tangan kekar lembut membelai kepalaku, senyuman yang selalu menemani setiap hariku, pelukan yang selalu dapat membuat sirna semua penat dihatiku, genggaman tangan yang selalu menguatkan dan menenenangkan hatiku saat aku mulai goyah. Dimanakah semua itu?
Suara lembut membelai halus gendang telinga ini, tatapan yang selalu menyejukkan hati ini, tawa yang selalu memberikan energi baru dalam tiap nafasku, hembusan nafas yang selalu aku harapkan berhembus hingga saat ini.
Kenangan-kenangan bersamamu hanya menggoreskan luka yang memberikan aku arti dan bukti karena aku pernah memilikimu seutuhnya. Luka yang tergores sempurna dihati ini memberikan kebahagiaan tak berujung. Aku tak mengerti disaat terluka pun aku tak dapat membencimu.
Hari demi hari aku lewati. Sesak dalam hati, luka yang menyekat paru-paru ini telah aku nikmati selama 9 tahun. Mulai terbiasa dengan kepingan-kepingan kenangan yang setiap kali menyatukannya membuat luka dalam hati ini semakin bernanah tak terobati.
Kenyamanan bersamamu tak pernah akan terganti. Aku bingung kenapa kita bertemu dan saling menyayangi tapi pada akhirnya hanya menggoreskan luka tak terlihat namun sangat nyata di lubuk hati ini.
Berikan aku 1 alasan Tuhan, mengapa Engkau mengambil dia (Ayahku) dari sisi ini? Tak mampu rasanya aku mengungkapkan perasaanku saat ini. Luka? Atas dasar apa aku terluka, dia adalah kepunyaanMu, Tuhan. Bahagia? Untuk beberapa saat aku bahagia dia telah bersamaMu di sana menjadi malaikat penjagaku, namun lantaskah aku bahagia atas kepergian sosok panutan, motivator, sekaligus ayah yang paling sempurna dihidupku ini?
Berikan aku 1 alasan Tuhan, mengapa aku tak dapat memilikinya sampai pada akhirnya aku bisa membahagiakan dia diusia lansinya?
Berikan aku 1 alasan Tuhan, mengapa aku tak dapat merasakan kehangatan kasih sayang papaku lagi?
Berikan aku 1 alasan Tuhan sekaligus bukti, apakah aku bisa membahagiakannya di sana dengan cara aku berhasil di dunia fana ini?
By: Tinneke Sinaga (Neke)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar