Detik tlah berlalu, Menit juga tlah berubah, Jam, hari, bulan, dan sekarang tahun pun berganti. Setiap kali ku bernapas, setiap kali ku menatap langit, setiap kali jantungku berdetak semuanya masih berdosa, setiap darah yang mengalir dalam tubuhku masih menyimpan dendam di dalam setiap sel keping darahku.
Dendam yang mulai dari aku kecil sampai aku tlah dewasa sekarang. Dendam yang tlah berubah dari benih kecil kini tlah menjadi seluas semesta jagad raya yang melubangi hati ku. Dendam yang ku pendam mulai aku kecil. Kenangan gelap yang selalu menghantui tiap tidur lelap ku di malam hari. Dendam ku pada saudaraku, abang ku.
Setiap kali aku ingin memusnakan sarang dendam ku ini sampai ke akar, di saat itu juga lubangnya makin menganga di dalam hati ku. Aku putus asa, sampai akhirnya aku memutuskan untuk tetap memeliharanya berada di dalam situ.
Tiap tahun berganti aku masih tetap seperti itu. Dapat di bilang aku takut untuk gagal, maka dari itu aku terobsesi untuk bisa maju, maju, dan maju tanpa memperdulikan masa lalu ku yang kelam. Namun sampailah aku pada titik gelap yang tanpa tahu arah, aku berhenti dipersimpangan hidupku, aku ingin maju tapi takut gagal, akhirnya aku memilih mundur kembali ke masa lalu yang kelam yang masih menyimpan seonggok dendam yang membara.
Aku ingin meredam amarahku, aku ingin melupakannya. Namun sekali lagi ku katakan aku tak ingin gagal, aku tak ingin menjadi perempuan cengeng lagi, hati yang selama ini ku bangun yang ku ciptakan sendiri adalah hati yang dingin, tanpa rasa, MATI. Jika aku berani untuk membongkar benteng pertahananku itu hanya untuk melupakan dan memaafkan semuanya, aku takut akan terpuruk lagi, aku takut jatuh lagi, aku takut gagal.
Sampai aku menginjak umur 17 tahun ku yang berarti bagi ku, pertanyaannya: apakah yang akan ku lakukan di umur ku ke 17? Maju terus tanpa memperdulikan luka lama ku yang mungkin sudah bernanah tanpa menyembuhkannya, atau kembali ke masa lalu untuk sementara agar dapat menutup rapat luka itu? Bingung, ragu hanya itu yang aku rasakan.
Sampai akhirnya di malam tahun baru dari tahun 2012 menuju tahun 2013 ini aku mulai berpikir, apakah yang akan kulakukan ditahun 2013, 2014, 2015 dan seterusnya? Apakah hanya memikirkan kesuksesanku sendiri tanpa memikirkan hubungan persaudaraanku yang jelas jelas tlah lama rusak? Apakah hanya memikirkan bagaimana cara agar bisa ke New York City berkat kesuksesanku? Apakah hanya memikirkan kebahagiaan mamakku, aku, dan adik angkat ku sendiri, tanpa memperdulikan hubungan ku dengan saudara kandungku, abangku sendiri?
Sampai satu message , hanya satu message, yang masuk ke handphone ku tepat pukul 01.00. Message from my brother. Hanya dengan kalimat yang simple, dia meminta maaf atas semuanya, atas apa yang telah dilakukannya terhadap keluargaku ini hingga bisa terpuruk begini, hanya dengan kalimat 'For my sister: >Lisan kadang tak terjaga >Janji kadang terabaikan >Hati kadang berprasangka >Sikap kadang menyakitkan. Harapan menjadi indah jika selalu ada maaf diantara kita. Untuk merayakan hari yang indah ini marilah kita saling memaafkan. "HAPPY NEW YEAR 2013" from: your brother' Hanya dengan kalimat ini, hanya dengan ini dapat mematahkan dendam ku yang selama 8 tahun ku pendam sejak kematian papaku. Dan sekarang aku tersedar kesalahan ku lah yang paling besar, dengan aku menyimpan dendam yang selama 8 tahun ku pendam kepada saudaraku sendiri, aku telah membunuh keluargaku sendiri. Maka aku sudah tahu langkah apakah yang akan ku lakukan di 2013 ini, tahun yang baru ini aku ingin memaafkan, mengikhlaskan, dan melupakan semua kesalahan abangku kepada ku dan kepada mamakku, aku ingin memulain hidup baru tanpa dendam, berawal dari situlah aku akan dan pasti beroleh kesuksesan yang ku inginkan. Thanks God, You give me a way to forgive my brother, and please don't let me down to the mortal sin, Lead me to live my life, clasp my hands and never release, because only You, just with You, I can see my future, and I can face the world, only trust You, I can achieve my success. Because you are my shepherd :) I Love God , Past, Present, and Forever :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar