Minggu, 13 Oktober 2013

1reason

Masalah? Aku pernah baca buku, dibuku itu ditulis begini "HIDUP TANPA MASALAH SAMA HALNYA DENGAN SAYUR TANPA GARAM". Kalau dipikir-pikir ada benarnya juga pepatah itu. Kalau hidup lurus-lurus aja, bosan juga, ya kan?
Hemmm... tapi bagaimana kalau dalam hidup kamu itu perbandingan masalah dengan kebahagiaan 10:1? Ada 10 masalah yang susah banget kamu selesaiin, tapi cuma ada 1 masalah yang bisa kamu selesaiin. Nyesek banget kan? Bagaikan jatuh tertimpa tangga pula.
Masalah? Kata itu sepertinya sudah melekat banget dalam kehidupan aku. Yah, meskipun aku tau bukan cuma aku satu-satunya orang yang punya masalah di dunia ini. Tapi giniloh, kalau 1 atau 2 masalah it dosen't matter. But, ini belum selesai masalah yang satu, sudah datang 2 masalah baru. Gak selesai-selesai gitu. Capek kan?
Yah, ok lah, semua orang pasti bilang "BERDOALAH, MINTALAH PADA TUHAN, PASTI ADA JALAN KELUARNYA. BERSABARLAH!" kalimat-kalimat itu saja yang aku terima setiap kali aku curhat kepada sahabat-sahabat dan orang-orang terdekatku. Aku pun tau itu caranya agar aku bisa tenang secara teorinya kan? Secara psikisnya? Who knows? 
Aku terkadang berpikir, "KALAU KETEMU ALMARHUM BAPAKKU ENAK KALI YAH?" , tapi kemudian aku berpikir kembali, "KALAU AKU MATI, YANG NERUSIN KULIAH KEDOKTERAN AKU SIAPA? TERUS SIAPA YANG AKAN JAGAIN MAMAKU?".
Untuk sekerang aku mendapatkan apa yang aku mau. FAKULTAS KEDOKTERAN. Ok lah untuk ajang "PAMER" kesaudara-saudara atau teman-teman SMA yang sering nge-bully aku dulu. Tapi setelah ini aku mau apa? Aku harus apa? Apa yang sepatutnya aku lakuin? I don't know what should I do.
Seketika aja gitu gairah belajar aku tuh hilang, lenyap, menguap, menyublim, (ah, whatever!) aku gak tau apa yang aku mau selanjutnya. Terlalu sulit untuk maju, namun sudah terlambat untuk mundur. Kesulitan aku untuk maju, salah satu dikarenakan "BIAYA". Kedua "MOTIVASI". Disaat-saat seperti ini aku butuhin sosok seorang ibu yang bisa membuka gairah belajarku, namun seketika dia menghilang. Padahal 1minggu lagi aku ada ujian Blok 1 di kampus. Harus apakah aku? Belajar? yah aku tau harus itu yang aku lakuin, tapi "GAIRAH" itu sudah lama hilang. Aku gak tau kenapa tapi itu yang aku rasain.
Aku hanya ingin 1alasan aja untuk aku bisa bergairah lagi ngejalanin kuliah, dan segera mendapatkan gelar "dr." itu. 1 alasan aja mengapa aku harus bisa mendapatkan "JAS PUTIH" itu? 1 alasan aja kenapa aku harus bertahan memperjuangkan kuliahku ini? 1 alasan aja untuk apa dan siapa aku harus bangkit? I don't know. I need just 1reason. :(

Kamis, 22 Agustus 2013

Surat untuk Allah Bapa, dan Yesus Kristus

Tuhan...
Begitu banyak cobaan yang ku alami sekarang, aku sampai bingung apa aku harus bersyukur atau berduka? Sering kali aku mendengar saat seorang manusia yang di uji oleh Tuhan, itu pertanda bahwa Tuhan masih perhatian kepada manusia itu. Tapi kali ini, aku benar-benar bingung harus menganggap ini ujian dari-Mu atau menganggap ini karma.
Yesus...
Begitu sering pula aku mendengar bahwa Engkau takkan memberikan ujian diluar kemampuan manusia itu, tapi kenapa sekarang ini merasa seperti aku akan dihukum mati gantung. Aku juga pernah mendengar "Jadilah seperti anak panah, yang ditarik sampai hampir ke mata anak panah, namun setelah anak panah itu dilepas akan meluncur dengan hebatnya dan tepat sasaran" Sekarang aku benar-benar merasakannya Yesus, namun kapankah aku dapat meluncur dengan hebatnya dan tepat sasaran? Aku seperti ditari ulur.
Allah Bapa...
Bolehkah hamba-Mu ini bertanya? Akankah Engkau membukan jalan keluar itu bagi ku? Akankah Engkau memberikan sedikit peluang untuk merasakan hidup tanpa masalah walaupun hanya semenit? Akankah Engkau mengulurkan tangan pengasihan-Mu kali ini pada ku? Akankah Engkau mau merangkul, memelukku, mengajakku terbang me benuju kebahagian yang sesungguhnya itu?
Tuhan...
Kali ini aku takkan berharap terlalu banyak. Kali ini aku takkan menuntut lebih lagi. Kali ini aku takkan memohon dan menyuruh-Mu untuk melakukan semua yang aku inginkan. Kali ini, hanya kali ini aku berlutut, menyembah, dan memohon pada-Mu berikan jalan keluar yang terbaik untuk masalah mamakku, abangku, aku, kami. Hanya jalan keluar dan pertolongan-Mu yang dapat melepaskan kami dari jeratan lembah  keterpurukkan kali ini Tuhan.
Bapa...
Aku mau percaya, aku mau yakin, dan aku akan selalu berserah pada-Mu, hanya Engkau. Bapa kali ini aku berseru kepada-Mu, tolonglah aku yah Bapa. Kali ini saja. Karena aku tak sanggup lagi. :(

Sabtu, 17 Agustus 2013

Bingung

Pertama-tama aku ingin sekali berteriak "YEAH.... AKU LULUS..."

Kemarin malam aku dapat kabar paling membahagiakan seumur hidupku, aku berhasil lulus di FK UMI. Aku berteriak, menangis, loncat-loncat, dan berdoa mengucakan terima kasih Yesus. Malam itu adalah malam paling membahagiakan.
Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama, malam ini, tepatnya tanggal 17-08-13 yang seharusnya malam membahagiakan bagi seluruh masyarakat Indonesia memperingati HUT Indonesia ke-68, namun malam ini adalah malam terburuk sepanjang kehidupanku.
Aku baru saja dapat kabar ternyata aku lulus di FK UMI sebagai cadangan, bukan resmi mahasiswi baru. Bagaikan terbagang ke langit, terus, terus, terus naik sampai di surga, bertemu Allah Bapa, Yesus Kristus, Roh kudus, namun tiba-tiba di lempar ke neraka, di bakar, di siksa oleh Lusifer.
Aku ingin menangis tapi sudah terlalu lelah, aku ingin berteriak tapi suaraku engang bergema, aku ingin lari tapi kaki tak sanggup lagi untuk berdiri.
Apa yang harus aku lakukan? Jika aku lanjut, orang tua ku akan kesulitan mencari dana yang lebih banyak lagi agar aku bisa benar-benar sebagai mahasiswi baru FK UMI 2013, namun jika aku melepaskannya, itu sama aja aku membuang tumpukan emas batangan 100kg dan lebih memilih kotoran hewan.
Melepaskan atau melanjutkan? Sesak aku memikirkannya. Seluruh keluarga besar mengucilkanku dan mengatakan agar aku tak mengambil kedokteran karena akan menyusahkan orang tuaku, namun orang tua ku selalu di sampingku memberi dukungan, sampai sahabat terdekatku pun melarangku, namun orang tua ku tetap setia menyemangatiku. Namun sekarang aku baru sadar, aku benar-benar tak bisa hanya memikirkan cita-cita masa kecilku, aku juga harus melihat situasi orang tuaku.
Aku kembali teringat dengan cerita pendek yang pernah aku karang sewaktu perlombaan HUT Indonesia 2011 di sekolah, aku mengarang cerita perjuangan seseorang yang misikin yang memiliki cita-cita menjadi dokter, aku menggambarkan dia yang pintar dan jenius namun gagal masuk Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri karena dia tak sanggup memberikan uang sogok pada dosen-dosen di Universitas itu, cerita yang ku karang itu kini terjadi padaku, namun dengan versi yang lebih sakit. Aku lulus di FK UMI, namun status sebagai cadangan itu rasanya seperti di gantung.
Harus lanjutkah aku atau berhenti dan tak akan pernah berpikiran dan mengharapkan bisa memakai Jas Putih dan memiliki julukan "DOKTER"? Aku bingung :'(

Kamis, 11 Juli 2013

SEMANGAT!

Terpuruk!
Siapa yang pernah merasakan hal itu? Semua manusia pasti pernah mengalaminya, tak terkecuali aku. Yah, aku. Aku mengalami terpuruk pertama kali saat aku kehilangan bapakku yang telah di panggil oleh-Nya. Namun semenjak aku SMP aku mulai bangkit lagi. Terpuruk itu tak hanya sampai di situ saja menghantui hidupku, dia datang kembali tanpa aku mengundangnya di saat aku percaya dan yakin bahwa aku takkan terpuruk saat itu. Namun Tuhan dan takdir berkata lain. Aku harus mengalami terpuruk itu untuk kedua kali nya di saat aku melihat pengumuman SBMPTN 2013, aku melihat kalimat yang sederhana namun sangat menyayat hatiku, melumpuhkan otak ku di saat itu juga.
Namun siapa yang tau rencana Tuhan? No one. Sehari setelah insiden terpuruk itu, aku melihat video "Father's little letter". Video yang sukses menguras air mataku, yang mampu membuka mata hatiku, yang dapat menyadarkanku Tuhan punya rencana sempurna untuk lebih dari harapanku. Entah kenapa dan bagaimana aku membuka video itu, tapi aku yakin itu jalan Tuhan. Tuhan gak ingin aku jalan jalur. Tuhan menginginkanku pulang ke jalan-Nya. Tuhan mengasihiku. Dia adalah Allah Bapa ku yang sesungguhnya. :)
Dan hari ini, saat ini, aku hanya dapat berharap suatu saat Bapa akan memberikan rancangan sempurna-Nya itu kepada ku setelah aku siap untuk menerimanya. Father knows best for me :) And I only believe it. Bapa akan selalu memberikan yang lebih kepada ku, kau, kita semua anak-anak yang percaya akan keagungan-Nya, kedahsyatan-Nya, kuasa-Nya, dan Mujizat-Nya.
Gagal itu hal bisa, bukan akhir segalanya. that's right? Sampai kapan pun aku gak akan mau lagi give up. because I believe God'll always bless me :) He loves me. He'll always stay to acompanny me :)

Senin, 08 Juli 2013

Kekecewaan

Aku GAGAL! 
Aku tau gak sepatutnya aku drop kayak gini, karena "Masih banyak jalan menuju Roma" pepatah itu terngiang di kepalaku, tapi bagimana kalo "Roma" nya yang gak ingin di kunjungi oleh ku? Ha.... Ribet!
Persaanku saat aku membuka web SBMPTN, tanpa ada embel-embel loading, langsung muncul "Maaf ..... *blablabla*" Perasaan dingin yang pernah aku rasain saat aku kehilangan bapakku muncul lagi menerpaku.
Saat dulu aku menanyakan kondisi bapakku ke mamakku lewat telepon, "Mak, bapak kapan bisa pulang dari rumah sakit?", lalu mamakku menjawab " Besok nang, bapak uda sehat.". Namun 5 menit kemudian mamakku nelpon untuk mengabarkan meninggalnya bapakku. Rasa dingin saat itu yang menyeruak, rasa dingin yang teramat dalam sampai menusuk tulang. Rasanya Otak dan hati ku tuh uda mati, tapi hanya badanku hidup tanpa nyawa. Aku seperti di permainkan nasib. Hembusan angin menyejukan hati itu, berubah menjadi badai yang membekukan sekujur tubuh, hati, dan otak ku. Sama! Perasaan ku itu sama seperti sekarang. Namun lebih dalam. Gejala dingin, hati dan otak yang mati, di tambah perasaan yang merasa terang itu gelap dan gelap itu terang, itu adalah gejala-gejala depresi kan? Depresi awal dari Sakit Jiwa. Iya aku tau, aku pernah di vonis kayak gitu kok saat bapakku meninggal. 
Rasa sakit yang hampir membuat nafas ku berhenti kayak tadi tuh, rasanya luar biasa hebat untuk membunuh Superman sekali pun, tapi kenapa aku tetap hidup yah? 
Seharusnya malam ini jadi malam paling bahagia di hidupku, di sepanjang hidupku. Aku hidup hanya untuk mewujudkan Harapan Terbesar ku itu, tapi malam ini adalah waktu dimana aku harus mengubur impianku. Seharusnya malam ini malam paling berharga, karena aku bisa mengukir senyum terindah di wajah alm. bapak, mamakku, dan abangku, tapi ternyata aku lah yang paling kencang menangis! 
Apa aku bisa numbuhin lagi kepercayaan ku? Itu aja pertanyaanku sekarang, karena hidup tanpa kepercayaan itu sama dengan Mati! Kepercayaanku uda hancur berkeping-keping, aku sanggup ngumpulin serpihannya, dan menyusunnya dan mengelem nya agar menjadi utuh lagi? Aku ragu. 
Tapi selalu ada yang pertamakan? Kepercayaanku hancur bukan ini yang pertama kalinya. Pertama kali kepercayaanku hancur saat bapak ku meninggal, tapi aku berusaha bangkit dan mau percaya lagi bahwa aku bisa lulus SBM, tapi disaat itu juga kepercayaanku hancur untuk kedua kalinya. 
Ah tapi, Kalo aku terpuruk begini terus, mamakku mau makan apa di hari Tua nya? Cuma aku harapan satu-satu nya, harapan terbesarnya. Aku gak mungkin membiarkan harapan terbesar mamakku hancur hanya karena harapan terbesar ku hancur sekarang. Ok! Fix. I'll try. I must try! If I give up now, I cant be a successpeople! If I dont try now, I cant be a doctor. I must try again. :)

Minggu, 23 Juni 2013

First Love :)

Pernah merasakan yang namanya Cinta Pertama? So pasti dong yah. Di dunia ini selalu ada yang namanya Pertama, dan juga yang Terakhir. Sebenarnya aku hanya mau berbagi sedikit kisahku aja di sini, sekedar curhat. :)
Menurut kalian Cinta Pertama itu apasih? Cinta bohong-bohongan kah? Atau CiMon? hmm... Kalo menurut aku sih, Cinta Pertama itu, perasaan dimana seseorang menyadari bahwa hatinya itu tidak bebas lagi untuk pertama kalinya. Tidak bebas yang aku maksud disini bukan bermakna negatif yah. Tidak bebas untuk mencintai atau menyayangi orang lain, karena kamu telah menemukan tambatan hati yang kamu rasakan untuk pertama kalinya. Perasaan yang dimana untuk pertama kalinya mengajari kamu untuk mencintai orang lain selain orang tua, saudara, bahkan diri kamu sendiri.
Itu sedikit makna Cinta Pertama dariku. Namun disini aku bukan menulis untuk memaparkan makna cinta pertama itu sendiri. Aku ingin menanyakan, apakah kamu-kamu pernah bertemu kembali dengan sang Cinta Pertama kamu itu setelah bertahun-tahun tidak pernah bertemu, tidak pernah berhubungan? Dan apakah perasaan Cinta mu yang telah bertahun-tahun terkubur itu bisa bangkit lagi dari kuburannya dan meluap keluar dan kamu hampir tak sanggup lagi untuk membendungnya? Apakah yang akan kamu lakukan saat pertama kali lagi bertemu dengan nya setelah lama tak bertemu lagi?
So pasti kamu akan merasakan perasaan yang meletup-letup bagaikan a firework saat tahun baru. yah kan? Yah seperti yang aku rasakan juga pada saat aku bertemu lagi dengannya pertama kali lagi. Senang! Seperti melihat sinar mentari nan cerah pagi hari. Seperti saat memakan Ice cream coklat yang ternikmat di seluruh dunia :)
Namun pernah kah kamu merasakan saat kamu menghirup oksigen yang paling bersih dan pada saat itu juga kamu menghirup dan memasukan karbondiaoksida ke dalam paru-paru mu. Rasa sesak, sakit, dan perih :( Pada saat kamu merasakan lentera kebahagian di kegelapan kesedihanmu pada saat itu juga kamu dijatuhkan ke juarang kesesakan yang paling dalam.
Saat kamu berpikir ada harapan baru yang di tuangkan ke hatimu pada saat itu juga harapan itu musnah. Kamu berpikir kamu bisa dekat, bahkan lebih dekat lagi dengannya jauh lebih intim dari pertama kali kamu mengenalnya dulu, pada saat itu juga kamu mengetahui dia mencintai orang lain. Apakah yang akan kamu lakukan? Bingung? Pasti. Kecewa? Pasti. Sedih dan Sakit? Pasti! Namun bagaimanapun kamu tak akan bisa berbuat apapun. Hanya dapat berpasrah. Yah hanya itu yang dapat kita lakukan. :(

Rabu, 12 Juni 2013

My Ambition

I wanna tell you about something which sprag in my heart. Something about my dream, my ambition, my life, my aspiration.
I wanna be a Doctor, but why it's so difficult? I had had a promise in my self, I must be a Doctor in order to make my mom happy. And until now I still want it. Maybe I'm arrogant, but I cant deceive my self, I really really wanna be a Doctor. I just can surrender all of thing to my God. I just hope it can be realized so that I can make my Mom smile because me. :)
My exam only five days again, I was very nervous. Oh God, I only can ask for strength, success, and peace. God please accompany me :)

Senin, 29 April 2013

Curhatan Hati part 1

Jujur sebenarnya aku juga bingung mau nulis apaan di sini, udah kehabisan kata kata. emm... mungkin aku akan nulis pengalaman, atau lebih tepatnya masalah pribadi ku di sini lah yah, ini kan udah seperti diary elektrik buat aku. :) kita mulai aja yah, sesi curhatannya.
Aku di sini gak akan menceritakan malasah percintaan, kasih sayang, atau apalah, aku di sini ingin menceritakan tentang sahabat, eh maksudku temen, eh salah, mantan sahabat, atau mantan temen, ah atau apalah itu gak penting, aku hanya ingin menceritakan tentang dia disini.
Aku gak akan menyebutkan namanya secara langsung, inisial aja kali yah, inisialnya MR. Dulu tuh dia temen 1 kelas ku sewaktu SMA, *sebernarnya sih bisa dibilang aku ini masih SMA, karena belum menerima pengumuman kelulusan dari Kepsek* oh ok balik lagi ke MR, dia tuh, yah sempatlah jadi cowok yang aku kagumin, *eh, kagum belum berarti cintakan, cewek" 1 kelas ku juga banyak yang kagum ama dia kok, bukan cuma aku* , dia bisa dibilang lumayanlah diatas rata rata cowok standart, dia juga pintar, eh salah, super duper pintar kali yah, dia juga cool *awal jumpa*.
Selama aku kenal ama dia, dia tuh orangnya baik sih, tapi kadang nyebelin juga sih. Kadang bisa baik banget, tapi dalam waktu 2 detik doang, bisa berubah jutek banget kayak monster. -_- gue juga bingung, apa dia punya kepribadian ganda yah? entahlah. 
Tapi akhir akhir ini dia membuat lautan api emosi ku yang selama ini terendam es kutub utara meluap, dan dia membangunkan Naga emosi yang bisa menyemburkan api kemarahannya. Dia sudah benar benar membuatku jengkel, marah, emosi, meledak. 
Yah yah aku itu salah ku, aku sering banget ngeupdate status di Facebook, and di group kelas kami yang ada di Facebook, and membuat banyak banget notif. Aku tau aku salah, gak bisa memberikan ketenangan buat temen" ku di Facebook. Tapi aku begitukan karena aku punya masalah dirumah, yang gak mungkin aku ceritakan pada orang lain, termasuk sahabat ku sendiri, mereka gak akan mengerti, and gak akan pernah bisa mengerti situasi yang aku alami, aku depresi, aku terpukul, aku drop, down, aku nyaris kehilangan kendali otak ku sendiri, maka dari itu aku melampiaskannya ke group kelas kami yang ada di Facebook, aku ingin ada orang yang bisa menghibur aku, ngajak aku chatting di Facebook, agar aku bisa sejenak saja melupakan masalahku, hanya sejenak, aku hanya butuh teman, aku hanya perlu and butuh diperhatikan, itu aja. Aku gak tau harus curhat ke siapa lagi, aku selalu merasa sendiri, di tengah" keramaian pun aku merasa sendiri, aku muak memendam masalah ku sendiri, tapi aku gak punya tempat untuk meluapkan semuanya.
Tapi hanya karena si MR itu melihat hanya dari 1 titik doang, yaitu dari sudut pandangnya dia, tanpa bisa, tanpa tau apa yang aku rasain, dia langsung ngejudge aku. Dia langsung seolah olah mengolok aku dari kata katanya yang skeptis, dingin, and menusuk. Dia menyudutkan aku, di depan semua temen" 1 kelas ku. Semua ketidaknyamanan itu dilimpahkan ke aku. Tapi apakah dia tau, apakah dia bisa mengerti apa yang aku rasakan? Gak! Dia gak akan pernah tau, karena apa? Karena dia gak pernah rasain apa yang aku rasain saat ini, aku hampir Gila! Gak tau mau apa lagi, merasa kehilangan, tapi gak ada yang hilang, aku merasa tersakiti, tapi gak ada yang menyakiti, ingin marah, gak tau mau pada siapa, ingin teriak, ingin menangis, ingin tertawa, sulit di ungkapin dengan kata kata, tapi dia hanya bisa menyalahkanku tanpa menanya baik baik, kenapa aku bisa seperti itu.
Tapi sudahlah, nasi telah jadi bubur yang di jual Tukang Bubur Naik Haji. Gak selamanya temen harus jadi temenkan? Buktinya kami. Heranlah, udah pisah gini, masih aja musuhan. -_- Tapi yah sudahlah, biarlah waktu yang akan menjawab kelanjutannya :) Berserah pada Tuhan aja deh, Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, kalo gak ada juga jalan keluarnya, yah loncatin aja :) 
Sekian curhatan aku untuk malam kelabu ini :)